Adab Sebelum Tidur
> Tutup semua wadah, ucapkan ‘bismillah’
> Dzikir - dzikir sebelum tidur
> Berwudhu dan berbaring pada sisi kanan
“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu”
HR. al-Bukhori (no. 247)
HR. Muslim (no. 2710)
> Membaca Al-Mulk
> Tasbih 33x, Tahmid 33x, Takbir 34x
“Mahasuci Allah (33x), segala puji bagi Allah (33x), dan Allah Mahabesar (34x).
HR. al-Bukhori (no. 3705)
HR. Muslim (no. 2727)
> Ayat Kursi 1x
“Allah, Yang tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurusi (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur. KepunyaanNya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa IzinNya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. KursiNya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia-lah yang Mahatinggi lagi Mahabesar.”
(Al-Baqarah: 255)
HR. al-Bukhori (no. 3275)
> Al-Ikhlas 3x
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa.
Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya.
Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.’”
(QS. Al-Ikhlash: 1-4).
Rasulullah ﷺ ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (Al-Ikhlas), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.
HR. al-Bukhori (no. 5017)
> Al-Falaq 3x
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
qul a’ụżdu birabbil-falaqKatakanlah,
“Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
min syarri mā khalaq
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
wa min syarri gāsiqin iżā waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqaddan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasaddan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
(QS. Al-Falaq: 1-5).
Rasulullah ﷺ ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (Al-Ikhlas), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.
HR. al-Bukhori (no. 5017)
> An-Naas 3x
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
مَلِكِ النَّاسِ
إِلَهِ النَّاسِ
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
”Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia.
Raja manusia.
Sembahan (Ilah) manusia.
Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi.
Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia.
Dari golongan jin dan manusia.’”
(QS. An-Naas: 1-6)
Rasulullah ﷺ ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (Al-Ikhlas), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.
HR. al-Bukhori (no. 5017)*
> Al-Baqarah 285-286
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):
“Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami ta’at”. (Mereka berdoa): Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”
(Al-Baqarah: 285-286)
Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat al-Baqarah pada malam hari,*maka kedua ayat ini telah mencukupinya
HR. al-Bukhori (no. 5051)
HR. Muslim (no. 807 dan 808)*
> Berdoa
Dengan menyebut nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup”
HR. al-Bukhori (no. 6324)
HR. Muslim (no. 2711)
Link Postingan : https://catatan.tirinfo.com/adab-sebelum-tidur/